Sabtu, 30 November 2013

TUGAS 2


Softskill apa yang dimiliki Mahasiswa Universitas Gunadarma sehingga memiliki keunggulan Kompetetif

 

Pertama saya akan menjelaskan pengertian dari Kompetetif, Absolut dan Komparatif

Ø  Kompetetif    : Mampuan berkompetisi/bersaing dalam hal softskill.

Ø  Absolut          : Tidak terbatas/mutlak, mahasiswa dianjurkan untuk memiliki softskill yang tidak terbatas.

Ø  Komparatif    : Mampu membandingkan ide/gagasan untuk menciptakan suatu softskill.

kita ketahui dahulu apakah itu softskill ? karakter yang melekat pada diri seseorang dan sudah dibangun sejak kecil (didikan lingkungan dan keluarga). Lalu apakah itu keunggulan kompetitif ? keunggulan kompetitif adalah kemampuan yang digunakan dalam berhubungan dan bekerjasama dengan orang lain, atau bisa disebut juga dengan interpersonal skills.

Softskill adalah kemampuan untuk membuat suatu ide baru. Kebanyakan mahasiswa gunadarma mungkin lebih bisa untuk berhardskill ketimbang softskill, memang dibutuhkan kreatifitas yang tinggi untuk melakukan sebuah softskill. Mahasiswa sudah iajarkan untuk bersoftskill lewat mata kuliah softskill sendiri, dimana mahasiswa Gunadarma dituntut untuk berkreasi dalam tulisan yang nantinya akan diberikan oleh Dosen yang bersangkutan, seperti halnya tulisan ini. Pihak Kampus dan Dosen melatih agar mahasiswa tidak hidup dalam keinstantan (copy paste).

Sebagai Mahasiswa kita juga harus memiliki softskill. Karena maing-masing mempunyai softskill yang berbeda. Kita juga harus memiliki hardskil, antara softskill dan hardskill harus seimbang. Karena suatu saat sofkill kita bermanfaat di dunia pekerjaan.

SUMBER


·         http://afrinafina.blogspot.com/2013/11/softskill-apa-yang-harus-dimiliki_29.html

TUGAS 1


Coba perhatikan tentang alumni perguruan tinggi, kenapa mereka tidak memiliki ke unggulan kompetetif ?

Pertama saya akan menjelaskan apa itu keunggulan kompetetif ?  Keunggulan kompetetif adalah Menurut Tangkilisan (dalam bukunya Strategi Keunggulan Pelayanan Publik Manajemen SDM, 2003) bahwa Keunggulan Kompetitif adalah merujuk pada kemampuan sebuah organisasi untuk memformulasikan strategi yang menempatkannya pada suatu posisi yang menguntungkan berkaitan dengan perusahaan lainnya. Keunggulan Kompetitif muncul bila pelanggan merasa bahwa mereka menerima nilai lebih dari transaksi yang dilakukan dengan sebuah organisasi pesaingnya.

Sumber keunggulan kompetitif yang kedua adalah keunikan. Artinya adalah produk anda tidak mudah dicontoh atau di-copy oleh pesaing anda. Contoh anda mempunyai warung bakso yang cukup laris. Tiba-tiba ada pesaing yang membuka warung bakso di dekat warung anda. Ia menyajikan bakso dan aksesorisnya mirip dengan bakso di warung anda. Rasa desain warung hingga seragam karyawannya sangat mirip dengan warung anda. Apa yang terjadi? Anda mungkin akan kehilangan sebagian pelanggan anda bahkan mungkin perpindahan pelanggan bakso itu bisa makin besar jika pesaing anda itu menyajikan ‘value’ tambahan seperti kuah yang lebih gurih dan sebagainya. Agar tidak tergerus oleh pesaing agresif itu warung bakso anda harus unik rasanya harus ‘khas’ sedemikian rupa sehingga pesaing anda sulit untuk menirunya. Contoh untuk kaldunya anda ‘kulakan’ langsung dari pabrik abon di kota lain sehingga ‘kegurihan’ kuah bakso anda benar-benar mampu membuat pembeli ketagihan. Jika itu bisa anda lakukan maka bisnis anda akan lestari dan bahkan berkembang pesat.

Ø  Perbedaan Softskill dan Hardskill

INTERPERSONAL SKILL ( Softskill ) : Keterampilan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain .

·         Keterampilan Motivasi

·         Keterampilan Kepemimpinan

·         Keterampilan Negoisasi

·         Keterampilan Presentasi

·         Keterampilan Komunikasi

Ø  Sedangkan INTRAPERSONAL SKILL ( Hardskill ) : Keterampilan dalam mengatur dirinya sendiri .

·         Mananajemen Watu

·         Manajemen Perubahan

·         Transformasi Keyakinan

·         Transformasi Karakter

·         Penetapan Tujuan Dan Tujuan Hidup

Banyak lulusan dari perguruan tinggi baik itu negerti dan swasata yang tidak siap menghadapi dunia nyata atau dunia kerja. Persaingan yang ketat kita di tuntut untuk memiliki kempuan yang lebih bukan hanya kemampuan Hardskill (nilai IPK yang tinggi) tetapi kita di tuntut untuk memeliki sebuah kompetensi seorang lulusan.

Ø  Berikut ini kompetentsi lulusan yang di harus dimiliki didalam menghadapi persaingan di dunia nyata :

·         Komunikasi Tertulis

·         Berkerja dalam Tim

·         Teknologi

·         Berkomunikasi Lisan

·         Bekerja Mandiri

·         Ilmu Penghetauan

SUMBER



·         http://afrinafina.blogspot.com/

TULISAN 2


KEUNGGULAN BISNIS INDONESIA

Ø  KEUNGGULAN ABSOLUT&KOMPERATIF

§  KEUNGGULAN ABSOLUT

Keunggulan absolute adalah keuntungan yang dinyatakan dengan banyaknya jam/hari
seperti yang diungkapkan oleh Adam Smith, namun cukup memiliki keunggulan komparatif dimana harga untuk suatu komoditi di Negara yang satu dengan yang lainnya relative berbeda.

Teori perdagangan Internasional yang lain yang diperkenalkan oleh David Ricardo adalah teori keunggulan komparatif. Berbeda dengan teori keunggulan absolute yang mengutamakan keunggulan absolute dalam produksi tertentu yang dimiliki oleh suatu Negara dibandingkan dengan Negara lain, teori ini berpendapat bahwa perdagangan Internasional dapat terjadi walaupun satu Negara tidak mempunyai keunggulan absolute, asalkan hanya komparatif dikedua Negara berbeda.

Teori ini menekankan bahwa perdagangan Internasional dapat saling menguntungkan jika salah satu Negara tidak usah memiliki keunggulan absolute atas suatu komoditi seperti yang diungkapkan oleh Adam Smith, namun cukup memiliki keunggulan komparatif dimana harga untuk suatu komoditi di Negara yang satu dengan yang lainnya relative berbeda.

Ø  Kelemahan teori klasik keunggulan komperatif

·         Perdagangan terjadi karena ada perbedaan fungsi faktor produksi, sehingga terjadi perbedaan produktivitas atau efesiensi.

·         Jika fungsi faktor produksi sama ( produktivitas dan efesiensi ) .

·         Adanya jumlah perbedaan harga .

Ø  Beberapa kerancuan tentang keunggulan komparatif

·         Produktivitas Daya Saing

Perdagangan bebas hanya menguntungkan jika Negara anda cukup produktif  dalam menghadapi persaingan Internasional.

·         Upah tenaga Kerja Murah (Sweatshop Labor Argument ) .

Persaingan Internasional adalah tidak adil dan merugikan Negara – Negara tertentu
jika didasarkan kepada upah rendah. Argument ini kadang - kadang dikatakan
sebagai argumentasi tenaga kerja murah (Sweatshop Labor Argument ), terutama
digunakan oleh serikat buruh untuk menuntut perlindungan terhadap persaingan luar
negeri. Orang yang bertolak dari keyakinan ini mendesak agar industri – industri
dalam negeri tidak boleh dipecundangi oleh industri – industri luar negeri yang
kurang efisien, tetapi membayar upah lebih rendah.

·         Pertukaran Tak Setara

Perdagangan mengeksploitasi suatu Negara dan membuatnya menjadi lebih buruk jika
Negara tersebut menggunakan lebih banyak tenaga kerja dalam memproduksi barang-
barang yang diekspor dibandingkan dengan Negara – Negara lain yang memproduksi
barang – barang untuk kemudian diekspor ke Negara pertama. Argumen ini, kadang –
kadang disebut doktrin pertukaran tak setara ( unequal exchange ), bersumber dari
gagasan Marxis yang memahami bahwa nilai ( harga ) tercipta semata – mata oleh
pekerja, dan cenderung dijadikan dalih oleh dunia ketiga untuk menganjurkan
redistribusi pendapatan dari Negara – negara maju.

 

SUMBER


·         http://meikolivestory.blogspot.com/2008/08/keunggulan-absolut-komparatif.html

TULISAN 1


MENGAPA KOPERASI TIDAK BERKEMBANG? APA ALASAN NYA ?

 

PENDAHULUAN

Koperasi merupakan badan usaha bersama yang bertumpu pada prinsip ekonomi kerakyatan yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. Berbagai kelebihan yang dimiliki oleh koperasi seperti efisiensi biaya serta dari peningkatan economies of scale jelas menjadikan koperasi sebagai sebuah bentuk badan usaha yang sangat prospekrif di Indonesia. Namun, sebuah fenomena yang cukup dilematis ketika ternyata koperasi dengan berbagai kelebihannya ternyata sangat sulit berkembang di Indonesia. Koperasi bagaikan mati suri dalam 15 tahun terakhir. Koperasi Indonesia yang berjalan di tempat atau justru malah mengalami kemunduran.

ISI

     Pasang-surut Koperasi di Indonesia dalam perkembangannya mengalami pasang dan surut. Saat ini pertanyaannya adalah “Mengapa Koperasi sulit berkembang?” Padahal, upaya pemerintah untuk memberdayakan Koperasi seolah tidak pernah habis. Bahkan, bisa dinilai, mungkin amat memanjakan. Berbagai paket program bantuan dari pemerintah seperti kredit program: KKop, Kredit Usaha Tani (KUT), pengalihan saham (satu persen) dari perusahaan besar ke Koperasi, skim program KUK dari bank dan Kredit Ketahanan Pangan (KKP) yang merupakan kredit komersial dari perbankan, Permodalan Nasional Madani (PNM), terus mengalir untuk memberdayakan gerakan ekonomi kerakyatan ini. Tak hanya bantuan program, ada institusi khusus yang menangani di luar Dekopin, yaitu Menteri Negara Urusan Koperasi dan PKM (Pengusaha Kecil Menengah), yang sebagai memacu gerakan ini untuk terus maju.

 PENYEBAB KOPERASI TIDAK BERKEMBANG

Saat ini masalah yang masih di hadapi koperasi dan bisa menghambat perkembangan koperasi di Indonesia menjadi problematika. Pengelolaan koperasi yang kurang efektif, baik dari segi manajemen maupun keuangan menjadi salah satu kendala berkembangnya koperasi.

Berikut adalah beberapa kendala pokok yang dihadapi oleh koperasi di Indonesia :
•   Kurang berkembangnya koperasi juga berkaitan sekali dengan kondisi modal keuangan badan usaha tersebut.  Kendala modal itu bisa jadi karena kurang adanya dukungan modal yang kuat dan dalam atau bahkan sebaliknya terlalu tergantungnya modal dan sumber koperasi itu sendiri. Jadi untuk keluar dari masalah tersebut harus dilakukan melalui terobosan structural, maksudnya dilakukannya restrukturasi dalam penguasaan factor produksi.
•   Banyak anggota, pengurus maupun pengelola koperasi kurang bisa mendukung jalannya koperasi. Dengan kondisi seperti ini maka koperasi berjalan dengan tidak profesional dalam artian tidak dijalankan sesuai dengan kaidah sebagimana usaha lainnya.
•   Manajemen koperasi harus diarahkan pada orientasi strategik dan gerakan koperasi harus memiliki manusia-manusia yang mampu menghimpun dan memobilisasikan berbagai sumber daya yang diperlukan untuk memanfaatkan peluang usaha. Oleh karena itu koperasi harus teliti dalam memilih pengurus maupun pengelola agar badan usaha yang didirikan akan berkembang dengan baik.

Permasalahan Internal     :

  • Kebanyakan pengurus koperasi telah lanjut usia sehingga kapasitasnya terbatas .
  • Pengurus koperasi juga tokoh dalam masyarakat, sehingga “rangkap jabatan” ini menimbulkan akibat bahwa fokus perhatiannya terhadap pengelolaan koperasi berkurang sehingga kurang menyadari adanya perubahan-perubahan lingkungan.
  • Bahwa ketidakpercayaan anggota koperasi menimbulkan kesulitan dalam memulihkannya .
  • Oleh karena terbatasnya dana maka tidak dilakukan usaha pemeliharaan fasilitas (mesin-mesin), padahal teknologi berkembang pesat; hal ini mengakibatkan harga pokok yang relatif tinggi sehingga mengurangi kekuatan bersaing koperasi .
  • Banyaknya anggota yang tidak mau bekerjasama dan mereka juga memiliki banyak utang kepada koperasi, hal ini menyebabkan modal yang ada dikoperasi semakin berkurang.

Permasalahan Eksternal   :

·         Bertambahnya persaingan dari badan usaha yang lain yang secara bebas memasuki bidang usaha yang sedang ditangani oleh koperasi .

·         Kurang adanya keterpaduan dan konsistensi antara program pengembangan koperasi dengan program pengembangan sub-sektor lain, sehingga program pengembangan sub-sektor koperasi seolah-olah berjalan sendiri, tanpa dukungan dan partisipasi dari program pengembangan sektor lainnya.

·         Dirasakan adanya praktek dunia usaha yang mengesampingkan semangat usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan gotong-royong.

·         Masih adanya sebagian besar masyarakat yang belum memahami dan menghayati pentingnya berkoperasi sebagai satu pilihan untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan.

·         Sebagai organisasi yang membawa unsur pembaruan, koperasi sering membawa nilai-nilai baru yang kadang-kadang kurang sesuai dengan nilai yang dianut oleh masyarakat yang lemah dan miskin terutama yang berada di pedesaan.

Ada juga beberapa penyebab koperasi tidak berkembang           :

·         Kurangnya Partisipasi Anggota Bagaimana mereka bisa berpartisipasi lebih kalau mengerti saja tidak mengenai apa itu koperasi. Hasilnya anggota koperasi tidak menunjukkan partisipasinya baik itu kontributif maupun insentif terhadap kegiatan koperasi sendiri. Kurangnya pendidikan serta pelatihan yang diberikan oleh pengurus kepada para anggota koperasi ditengarai menjadi faktor utamanya, karena para pengurus beranggapan hal tersebut tidak akan menghasilkan manfaat bagi diri mereka pribadi. Kegiatan koperasi yang tidak berkembang membuat sumber modal menjadi terbatas.

·         Sosialisasi Koperasi Tingkat partisipasi anggota koperasi masih rendah, ini disebabkan sosialisasi yang belum optimal. Masyarakat yang menjadi anggota hanya sebatas tahu koperasi itu hanya untuk melayani konsumen seperti biasa, baik untuk barang konsumsi atau pinjaman. Artinya masyarakat belum tahu esensi dari koperasi itu sendiri, baik dari sistem permodalan maupun sistem kepemilikanya. Mereka belum tahu betul bahwa dalam koperasi konsumen juga berarti pemilik, dan mereka berhak berpartisipasi menyumbang saran demi kemajuan koperasi miliknya serta berhak mengawasi kinerja pengurus.

·         Manajemen Manajemen koperasi harus diarahkan pada orientasi strategik dan gerakan koperasi harus memiliki manusia-manusia yang mampu menghimpun dan memobilisasikan berbagai sumber daya yang diperlukan untuk memanfaatkan peluang usaha. Oleh karena itu koperasi harus teliti dalam memilih pengurus maupun pengelola agar badan usaha yang didirikan akan berkembang dengan baik. Ketidak profesionalan manajemen koperasi banyak terjadi di koperasi koperasi yang anggota dan pengurusnya memiliki tingkat pendidikan yang rendah. contohnya banyak terjadi pada KUD yang nota bene di daerah terpencil. Banyak sekali KUD yang bangkrut karena manajemenya kurang profesional baik itu dalam sistem kelola usahanya, dari segi sumberdaya manusianya maupun finansialnya

·         Permodalan Kurang berkembangnya koperasi juga berkaitan sekali dengan kondisi modal keuangan badan usaha tersebut. Kendala modal itu bisa jadi karena kurang adanya dukungan modal yang kuat dan dalam atau bahkan sebaliknya terlalu tergantungnya modal dan sumber koperasi itu sendiri. Jadi untuk keluar dari masalah tersebut harus dilakukan melalui terobosan structural, maksudnya dilakukannya restrukturasi dalam penguasaan factor produksi, khususnya permodalan. Kepala Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan Sulawesi Tengah Muhammad Hajir Hadde, SE. MM menyebutkan salah satu hambatan yang dihadapi selama ini diantaranya manajemen dan modal usaha.

·         Sumber Daya Manusia Banyak anggota, pengurus maupun pengelola koperasi kurang bisa mendukung jalannya koperasi. Dengan kondisi seperti ini maka koperasi berjalan dengan tidak profesional dalam artian tidak dijalankan sesuai dengan kaidah sebagimana usaha lainnya. Dari sisi keanggotaan, sering kali pendirian koperasi itu didasarkan pada dorongan yang dipaksakan oleh pemerintah. Akibatnya pendirian koperasi didasarkan bukan dari bawah melainkan dari atas. Pengurus yang dipilih dalam rapat anggota seringkali dipilih berdasarkan status sosial dalam masyarakat itu sendiri. Dengan demikian pengelolaan koperasi dijalankan dengan kurang adanya control yang ketat dari para anggotanya. Pengelola ynag ditunjuk oleh pengurus seringkali diambil dari kalangan yang kurang profesional.

·         Kurangnya Kesadaran Masyarakat Perkembangan koperasi di Indonesia yang dimulai dari atas (bottom up) tetapi dari atas (top down),artinya koperasi berkembang di indonesia bukan dari kesadaran masyarakat, tetapi muncul dari dukungan pemerintah yang disosialisasikan ke bawah. Berbeda dengan yang di luar negeri, koperasi terbentuk karena adanya kesadaran masyarakat untuk saling membantu memenuhi kebutuhan dan mensejahterakan yang merupakan tujuan koperasi itu sendiri, sehingga pemerintah tinggal menjadi pendukung dan pelindung saja. Di Indonesia, pemerintah bekerja double selain mendukung juga harus mensosialisasikanya dulu ke bawah sehingga rakyat menjadi mengerti akan manfaat dan tujuan dari koperasi.

·         Demokrasi ekonomi yang kurang Dalam arti kata demokrasi ekonomi yang kurang ini dapat diartikan bahwa masih ada banyak koperasi yang tidak diberikan keleluasaan dalam menjalankan setiap tindakannya. Setiap koperasi seharusnya dapat secara leluasa memberikan pelayanan terhadap masyarakat, karena koperasi sangat membantu meningkatkan tingkat kesejahteraan rakyat oleh segala jasa – jasa yang diberikan, tetapi hal tersebut sangat jauh dari apa ayang kita piirkan. Keleluasaan yang dilakukan oleh badan koperasi masih sangat minim, dapat dicontohkan bahwa KUD tidak dapat memberikan pinjaman terhadap masyarakat dalam memberikan pinjaman, untuk usaha masyarakat itu sendiri tanpa melalui persetujuan oleh tingkat kecamatan dll.

 

SUMBER



·         http://afrinafina.blogspot.com/

Tugas ke 2


Koperasi yang berada di sekitar Kita

Ø  Ketua              : Ibu Sri Hastuti

Ø  Bendahara      : Ibu Cici

Ø  Sekertaris     : Ibu ningsih

Ø  Anggota terdiri Dari 40 orang .

Ø  Sejarah Koperasi Simpan-Pinjam RT 03 / RW 37

            Koperasi Simpan-Pinjam RT 03 / RW 37 ini didirikan pada tahun 2008 sampai sekarang masih berjalan, yang telah diresmikan oleh ketua RT bapak Bambang S.E. Koperasi ini bertujuan untuk meringankan serta membantu warga RT 03 dalam memenuhi kebutuhan warganya.

            Pada awal tahun 2008, dana simpan wajib perBulan sebesar Rp 5.000,- semakin tahun semakin meningkat baik anggota koperasinya maupun dananya hingga tahun 2013 ini dana simpan wajib perBulan sebesar Rp.10.000, Dengan berjalannya jangka waktu yang lama, lama-kelamaan simpan wajib itu akhirnya dana tersebut dapat dipinjamkan kepada anggota koperasi yang membutuhkan.  

Cara kinerja Koperasi Simpan-Pinjam RT 03 / RW 37

Pada akhir tahun (Desember) 2008 anggota koperasi bisa meminjam uang hanya Rp.500.00,- /Tahun, dengan uang jasa 5%. Setelah bertahun-tahun maka Koperasi simpan pinjam RT 03 semakin berkembang pesat sehingga anggota koperasi pada tahun 2013 saat ini bisa meminjam lebih dari Rp.1.000.000,-