Rabu, 23 Oktober 2013

TUGAS PERTAMA EKONOMI KOPERASI


INFORMASI KEBERADAAN CU

SEJARAH SINGKAT 


Pada tanggal 20-26 Juni 2009, BKCUK mengadakan Lokakarya SP yang menghadirkan perwakilan CU- CU anggota di Hotel Kapuas Palace, Pontianak.  Sejak  acara sambutan pembukaan dan sepanjang lokakarya berlangsung, situasi pertemuan sangat panas dan tidak kondusif. Ada banyak permasalahan di BKCUK yang mengemuka. Sehingga, 12 CU memutuskan untuk melakukan diskusi pada malam hari untuk merespon kondisi yang terjadi di BKCUK.

Diputuskan bahwa 12 CU (CUKK, CUTTK, CUUK, CUPG, CUNA, CUMK, CUSMG, CUBHK, CUSK, CUPD, CUPS, CUSJ) melakukan diskusi pada tanggal 22 Juni 2009 pukul 19:00 di rumah Bapak P. Florus. Hasil diskusi menyepakati untuk mengadakan lokakarya rencana pendirian PUSAT KOPERASI KREDIT pada tanggal 17-18 Juli 2009 bertempat di Kantor CU. Keling Kumang, Tapang Sambas, Kecamatan Sekadau Hilir, Kab. Sekadau.

Selanjutnya, semua utusan CU terus menghadiri Lokakarya SP BKCUK sampai acara penutupan pada tanggal 26 Juni 2009, kecuali Bapak Munaldus menyatakan mengundurkan diri dari Pengurus BKCUK pada tanggal 23 Juni 2009. Surat pengunduran diri diserahkan kepada Pengurus CU. Keling Kumang dan disampaikan oleh Sekretaris CU. Keling Kumang, yaitu bapak Hadrianus Lukas pada tanggal 23 Juni 2009.

Pada tanggal  17-18  Juli  2009,  sesuai  rencana,  12  CU  di  atas  menghadiri  Lokakarya  Rencana Pembentukan Pusat Koperasi Kredit di Kantor Pusat CU. Keling Kumang, Tapang Sambas. Ada 70 peserta hadir, termasuk para undangan dari Puskopdit Kapuas, PT. Asuransi Jiwa Sraya, Terapi Bisnis, Jakarta, Supriyadi, sebagai Programmer, Sulistiono, SH sebagai konsultan hukum CU. Keling Kumang, Agustinus RJ, sebagai peninjau. Fasilitatornya adalah Bapak P. Florus dan Munaldus.

Setelah melakukan berbagai diskusi dan menilai kondisi terkini gerakan, maka utusan dari 9 CU (CUTTK,  CUKK,  CUTAMAN,  CUPG,  CUNA,  CUMK,  CUSMG,  CUBHK,  dan  CUSJ)  telah mengambil sikap bulat untuk  mendirikan PUSKOPDIT pada tanggal 18 Juli 2009, karena tetap bertahan menjadi anggota BKCUK bukan menjadi pilihan lagi. Sedangkan CUPS, CUPD dan CUUK belum mengambil sikap, karena masih harus konsultasi dengan para pengurus di CU masing-masing. Pada akhirnya, hanya CUPS yang memutuskan menjadi anggota PUSKOPDIT  KHATULISTIWA

 

BKCUK

BKCU Kalimantan adalah organisasi yang menaungi sejumlah CU di Kalimantan dengan jumlah anggota mencapai 500 ribu orang.

Aset CU dibawah naungan BKCU berkisar mulai dari Rp90 miliar hingga Rp800 miliar. BKCU Kalimantan merupakan salah satu CU sukses di Tanah Air, yang didirikan sejak 1976


Pembentukan kantor District office Indonesia Timur didasarkan pada  SK Pengurus BKCU Kalimantan Nomor 9/SK/DP/BKCUK/VII/2009 tanggal 19 Juli 2009. Kantor operasional beralamat di Jalan Pelita Raya Blok A24 No. 5, Makassar, Sulawesi Selatan. Satu kantor dengan CU Mekar Kasih, karena DO Indonesia Timur menyewa satu ruangan kerja. Tujuan pembentukan untuk memberikan pelayanan kepada anggota Puskopdit Badan Koordinasi Credit Union Kalimantan di wilayah Indonesia Timur.

Pada awalnya DO Indonesia Timur ditangani oleh 1 orang staf. Dalam perjalanan waktu ada penambahan 3 orang staf lagi, sehingga sampai saat ini staf menjadi 4 orang. Dua orang staf dari Pontianak (Ewin dan Salomon) sedangkan dua orang dari Makassar (Santa dan Reynold). Perekrutan staf yang berasal dari daerah setempat untuk proses regenerasi dan staf bersangkutan juga lebih memahami kondisi dan budaya setempat. Dengan penambahan staf diharapkan dapat meningkatkan pelayanan kepada CU Primer. Fokus pelayanan  DO Indonesia Timur pada non keuangan, seperti diklat, teknologi informasi, monitoring dan audit, pendampingan serta konsultansi.

Sebelum ada kantor DO Indonesia Timur, kegiatan diklat telah dilaksanakan di Makassar atau Tana Toraja untuk memenuhi kebutuhan anggota. Pada saat itu,   pelatihan di organisir oleh staf dari PSE Keuskupan Agung Makassar, staf Caritas, staf CU Mekar Kasih atau staf CU Sauan Sibarrung. Secara bergantian mereka membantu penyelenggaraan diklat yang diadakan.

Program Kerja

Secara umum pengurus BKCUK mempunyai panduan kerja berupa hasil Strategic Planning (SP) 2011 di Yogyakarta. SP tersebut menghasilan visi, misi, goal, dan tujuan.  Visi BKCUK adalah“Menjadi federasi credit unon nusantara berbasis komunitas dan filosofi petani yang membebaskan”. Untuk mencapai visi tersebut ada empat misi. Pertama, memberdayakan anggota melalui pembelajaran, membangun jejaring, penguatan tata kelola, teknologi informasi, kaderisasi dan kewirausahaan yang berkelanjutan. Kedua, menyelenggarakan pelajaran keuangan yang cerdas bagi anggota. Ketiga, menyelenggarakan system penjaminan dan perlindungan anggota yang kredibel dan transparan. Keempat, memperkuat kelembagaan Perkumpulan Credit Union Nusantara Indonesia (Pecunia).

Ada tiga goal yang akan dicapai BKCUK. Pertama, berkurangnya orang/ keluarga miskin. Kedua, meningkatnya apresiasi masyarakat terhadap CU. Ketiga, adanya kebijakan publik yang lebih mendukung CU.

Tujuan yang ingin dicapai selama lima tahun ke depan oleh BKCUK ada enam; sebagai berikut: (1). Meningkatnya kecerdasan finansial dan politik anggota CU. (2). Meningkatnya prosentase masyarakat yang menjadi anggota CU.(3). Meningkatnya kapasitas CU primer dalam melayani anggota.(4). Meningkatnya jenis pelayanan primer kepada anggota melalui produk yang berkualitas. (5). Berkembangnya kerja sama lokal, nasional dan internasional gerakan CU. (6). Memastikan keberlangsungan gerakan CU.

Tahun buku 2012, pengurus merencanakan sejumlah program dan target-target pencapaian. Aktivitas pokoknya adalah pendidikan dan pelatihan serta audit dan monitoring. Pelatihan antara lain manajemen kredit, teknologi informasi, marketing, jender, aster trainer, kepemimpinan, etos kerja, pemuda, jurnalistik, kewirausahaan, audit bagi pengurus, pengawas dan staff CU Primer.

Pengurus-Pengawas 2012-2015

Agenda penting berikutnya dalam RAT yang juga dihadiri empat orang peninjau dari negara Timor Leste tersebut juga dilansungkan pemilihan pengurus dan pengawas masa bakti 2012-2015. Setelah dilakukan votting tertutup, Marselus Sunardi terpilih sebagai Ketua Pengurus dari 11 calon pengurus. Sunardi meraih 24 suara dari 86 suara yang diberikan 44 CU. Ada dua CU yang hanya satu suara, yakni CU Prima Danarta dan Sinar Papua Selatan. Drs. Herkulanus Cale mendapat dukungan 30 suara untuk menjadi Ketua Badan Pengawas. Ada satu CU yang tidak memberikan suaranya, yakni CU Almendo, Papua, karena tidak hadir. Dua CU baru yang disahkan keanggotaan di BKCUK juga diberi hak suara. Yakni CU Filosofi Petani Pancur Kasih, Pontianak dan CU Deus Providebit, Semarang.

SUMBER




 

 

TULISAN KEDUA PERBEDAAN KOPERASI DI NEGARA KAPITALIS DAN SOSIALIS


PERBEDAAN KOPERASI DI NEGARA KAPITALIS DAN SOSIALIS

 

PENDAHULUAN

Secara garis besar di dunia ini pernah dikenal dua macam sistem ekonomi yaitu, sistem ekonomi liberal atau sistem ekonomi kapitalis dan sistem ekonomi sosialis. Sistem ekonomi kapitalis mengakui pemilikan individual atas sumber daya ekonomi atau faktor-faktor produksi.  Setidak nya terdapat keleluasaan yang sangat besar bagi orang atau perorangan dalam atau untuk memiliki sumberdaya. Kompetisi antar individu dalam memenuhi kebutuhan hidup, persaingan antar badan usaha alam meraih keuntungan , sangat dihargai. Tidak ada batasan atau kekangan bagi orang atau perorangan dalam menerima imbalan atas prestasi kerjanya. Dalam sistem ekonomi sosialis sumber daya ekonomi atau faktor produksi diklaim sebagai milik Negara. Sistem ini lebih menekankan kebersamaan masyarakat dalam menjalankan perekonomian. Imbalan yang di terima berdasarkan pada kebutuhan nya, bukan berdasarkan asa yang dicurahkan.

ISI

Sistem ekonomi Kapitalisme adalah sistem perekonomian yang memberikan kebebasan secara penuh kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan perekonomian seperti memproduksi baang, manjual barang, menyalurkan barang dan lain sebagainya. Dalam sistem ini pemerintah bisa turut ambil bagian untuk memastikan kelancaran dan keberlangsungan kegiatan perekonomian yang berjalan, tetapi bisa juga pemerintah tidak ikut campur dalam ekonomi. Dalam perekonomian kapitalis setiap warga dapat mengatur nasibnya sendiri sesuai dengan kemampuannya. Semua orang bebas bersaing dalam bisnis untuk memperoleh laba sebesar-besarnya. Semua orang bebas malakukan kompetisi untuk memenangkan persaingan bebas dengan berbagai cara.

Koperasi Kapitalis

Kapitalisme tidak memiliki suatu definisi universal yang bisa diterima secara luas, namun secara umum merujuk pada satu atau beberapa hal berikut:

Sebuah sistem yang mulai terinstitusi di Eropa pada masa abad ke-16 hingga abad ke-19 – yaitu di masa perkembangan perbankan komersial Eropa, di mana sekelompok individu maupun kelompok dapat bertindak sebagai suatu badan tertentu yang dapat memiliki maupun melakukan perdagangan benda milik pribadi, terutama barang modal seperti tanah dan tenaga manusia, pada sebuah pasar bebas di mana harga ditentukan oleh permintaan dan penawaran, demi menghasilkan keuntungan di mana statusnya dilindungi oleh negara melalui hak pemilikan serta tunduk kepada hukum negara atau kepada pihak yang sudah terikat kontrak yang telah disusun secara jelas kewajibannya baik eksplisit maupun implisit serta tidak semata-mata tergantung pada kewajiban dan perlindungan yang diberikan oleh kepenguasaan feodal.

Teori yang saling bersaing yang berkembang pada abad ke-19 dalam konteks Revolusi Industri, dan abad ke-20 dalam konteks Perang Dingin, yang berkeinginan untuk membenarkan kepemilikan modal, untuk menjelaskan pengoperasianpasar semacam itu, dan untuk membimbing penggunaan atau penghapusan peraturan pemerintah mengenai hak milik dan pasaran. Pengertian Lain dari Kapitalisme
Kapitalisme adalah suatu sistem ekonomi yang mengatur proses produksi dan pendistribusian barang dan jasa.

Adapun kelemahan dan kelebihan sistem ekonomi Kapitalis yaitu :

KELEBIHAN SISTEM EKONOMI KAPITALIS

·         Lebih efisien dalam memanfaatkan sumber-sumber daya dan distribusi barang-barang.

·        Kreativitas masyarakat menjadi tinggi karena adanya kebebasan melakukan segala hal yang terbaik dirinya.

KELEMAHAN SISTEM EKONOMI KAPITALIS

·         Tidak adanya persaingan sempurna. Yang ada persaingan tidak sempurna dan persiangan monopolistic.

·         Sistem harga gagal mengalokasikan sumber-sumber secara efisien, Karena adanya faktor-fsktor eksternal ( tidak memperhitungkan yang menekan upah buruh dan lain-lain.

 

Sistem ekonomi sosialis adalah suatu sistem perekonomian yang memberikan kebebasan yang cukup besar kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan ekonomi tetapi dengan campur tangan pemerintah. Pemerintah masuk ke dalam perekonomian untuk mengatur tata kehidupan perekonomian negara serta jenis-jenis perekonomian yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara seperti air, listrik, telekomunikasi, gas lng, dan lain sebagainya. Dalam sistem ekonomi sosialisme atau sosialis, mekanisme pasar dalam hal permintaan dan penawaran terhadap harga dan kuantitas masih berlaku. Pemerintah mengatur berbagai hal dalam ekonomi untuk menjamin kesejahteraan seluruh masyarakat.

 

Koperasi Sosialis

Tampilan terpenting koperasi-koperasi sosialis adalah bahwa mereka diciptakan oleh ideolog-ideolog sosialis non-Marxis dan oleh gerakan-gerakan politik non-komunis. Mereka bukan hasil inisiatif pemerintah, seperti dilakukan kolektif-kolektif komu¬nis, meskipun mereka mungkin didukung oleh negara, dan mereka tidak mendorong satu perang revolusioner tetapi lebih-kurang kedamaian di dalam satu sistem kapitalis. Acuan utamanya adalah Kibbutz dari Israel, pengalaman desa Ujamaa di Tanzania, dan koperasi-koperasi Mondragon di Spanyol.

Koperasi-koperasi sosialis ini masih ditandai perbedaan dari koperasi-koperasi model Rochdale. Pertama, mereka mengoposisi pemilikan pribadi dan praktek-praktek kapitalistik di dalam operasi-operasi mereka. Mereka melayani multifungsional. Melnyk menggambarkan ini sebagai “komunitas-komunitas koperasi betul-betul beroperasi pada prinsip-prinsip sosialis dalam satu ling¬kungan non-sosialis.” Secara ideologis dia menempatkan mereka antara kolektif-kolektif komunis dan koperasi-koperasi demokratik liberal.

Keberhasilan koperasi-koperasi Kibbutz dan koperasi-koperasi buruh Mondragon dijelaskan dalam arti keberadaan mereka sebagai bagian integral masyarakatnya, diterima sebagai pelopor untuk nasionalisme ketimbang sosialisme, sementara menjadi suatu minoritas yang tidak mengancam sistem kapitalis tetapi cukup besar untuk menjangkau imajinasi dan diterima komunitas pendu-kungnya. Pandangannya adalah bahwa mereka mengembangkan satu keseimbangan keberhasilan antara prinsip-prinsip beroperasi sosialis internal (di dalam) dan realitas kapitalis eksternal (di luar) di mana mereka harus bersaing. Kontradiksi dari koperasi-koperasi sosialis ini adalah bahwa sementara mereka menciptakan model-model atraktif mereka tidak dapat lebih terintegrasi dari sebuah minoritas di dalam bangsa. Dalam kata-kata Melnyk mereka “menunjukkan dirinya sendiri menjadi sebuah individual ketimbang satu jawaban publik terhadap kapitalisme.

 

Adapun ciri dari sistem sosialis yaitu :

·         Lebih mengutamakan kebersamaan.

·         Peranan pemerintah sangat kuat.

·         Sifat manusia di tentukan oleh pola produksi.

Adapun kelemahan dan kelebihan dan kelebihan dari sistem ekonomi sosialis

KELEBIHAN SISTEM EKONOMI SOSIALIS

·         Di sediakan nya kebutuhan pokok.

·         Di dasarkan perencanaan Negara.

·         Produksi dikelola oleh Negara.

KELEMAHAN SISTEM EKONOMI SOSIALIS

·         Sulit melakukan transaksi

·         Membatasi kebebasan.

·         Mengabaikan pendidikan moral.

 

PENUTUP

Dari sisi penjelasan yang sudah ada, Dimana sistem ekonomi liberal banyak di anut oleh negara-negara maju. Sistem ekonomi sosialisme banyak di anut oleh negara-negara komunisme yang dalam sistem ini pemerintah yang mengambil alih semua kegiatan perekonomian. Sedangkan sosialisme pemerintah hanya mengatur tata kehidupan perekonomian Negara. Pada sistem ekonomi yang dianut Indonesia adalah pada kedua makna yang terkandung dalam keadilan social yang merupakan sila ke lima Pancasila, yakni prinsip pembagian pendapatan yang adil dan prinsip demokrasi Pancasila. Kedua prinsip tersebut sudah jelas bertolak belakang dengan sistem kapitalisme dan sosialisme.

SUMBER :




 

Senin, 21 Oktober 2013

TULISAN PERTAMA EKONOMI KOPERASI


                  Kenapa Koperasi itu Mati tak mau, Hidup pun Tak Mau?

PENDAHULUAN
Apa itu Koperasi ? koperasi adalah Organisasi Bisnis yang dimiliki dan dioperasikan oleh orang-seseorang demi kepentingan bersama. Koperasi melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat, yang berdasarkan asas kekeluargaan. Kegiatan usaha koperasi merupakan penjabaran dari UUD 1945 pasal 33 ayat (1). Dengan adanya penjelasan UUD 1945 Pasal 33 ayat (1) koperasi berkedudukan sebagai soko guru perekonomian nasional dan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam sistem perekonomian nasional. Sebagai salah satu pelaku ekonomi, koperasi merupakan organisasi ekonomi yang berusaha menggerakkan potensi sumber daya ekonomi demi memajukan kesejahteraan anggota. Karena sumber daya ekonomi tersebut terbatas, dan dalam mengembangkan koperasi harus mengutamakan kepentingan anggota, maka koperasi harus mampu bekerja seefisien mungkin dan mengikuti prinsip-prinsip koperasi dan kaidah-kaidah ekonomi. Tetapi kenapa koperasi di Indonesia semakin tidak terlihat ?
ISI
Kenapa koperasi di Indonesia semakin tidak terlihat? Nasib koperasi di Indonesia semakin muram. Tidak di tangani sepenuhnya, sekarang pemerintah lebih menekankan pada sistem Ekonomi Neoliberal, yang artinya mengacu pada filosofi ekonomi-politik . Keinginan untuk menjadikan koperasi sebagai soko guru perekonomian Indonesia, semakin jauh dari pandangan. Saati ini kondisi koperasi , terutama KUD ( Koperasi Unit Desa ) , tumbuh di atas batu ( Mati Segan Hidup Tak Mau ). Sekarang lebih banyak terdengar dari berbagai desa kegagalan demi kegagalan yang terjadi pada koperasi. Meski pemerintah memiliki kementrian yang menangani koperasi, namun kemauan pemerintah membangun koperasi belum sepenuhnya. Pemerintah lebih mengutamakan dengan pembangunan Sistem Ekonomi Neoliberal. Padahal jika di bandingkan antara Ekonomi neoliberal dangan koperasi sangat bertentangan. Ekonomi neoliberal menyerahkan perekonomian pada mekanisme pasar dan padat modal dan yang terjadi orang yang kaya semakin kaya, orang miskin semakin melarat sedangkan koperasi bertujuan untuk memperjuangkan kemakmuran bagi anggotanya. Adapun  Alasan Utama Mengapa koperasi di Indonesia belum berkembang pesat, yaitu karena adanya permasalahan yang dihadapi oleh koperasi, permasalahan itu meliputi Permasalahan Internal dan permasalahan eksternal adalah sebagai berikut :
Faktor Internal :
·         Para anggota Koperasi yang kurang dalam penguasaaan ilmu pengetahuan dan teknologi ,dan kemampuan menejerial.
·         Alat perlengkapan organisasi koperasi belum sepenuhnya berfungsi dengan baik. 
·         Dalam pelaksanaan Usaha, koperasi masih belum sepenuhnya mampu mengembangkan kegiatan di berbagai sektor perekonomian karena belum memiliki kemampuan memanfaatkan kesempatan usaha yang tersedia.
·         Belum sepenuhnya tercipta jaringan mata rantai tata niaga yang efektif dan efisien, baik dalam pemasaran hasil produksi anggotanya maupun dalam distribusi bahan kebutuhan pokok para anggotanya.
·         Terbatasnya modal yang tersedia khususnya dalam bentuk kredit dengan persyaratan lunak untuk mengembangkan usaha.

Faktor eksternal :
·          Bertambahnya persaingan dari badan usaha yang lain yang secara bebas memasuki bidang usaha yang sedang ditangani oleh koperasi 
·         Kurang adanya keterpaduan dan konsistensi antara program pengembangan koperasi dengan program pengembangan sub-sektor lain, sehingga program pengembangan sub-sektor koperasi seolah-olah berjalan sendiri, tanpa dukungan dan partisipasi dari program pengembangan sektor lainnya.
·         Masih adanya sebagian besar masyarakat yang belum memahami dan menghayati pentingnya berkoperasi sebagai satu pilihan untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan.
Masalah-masalah diatas menjadi tanggung jawab pemerintah untuk dapat menyelesaikannya tentu dengan partisipasi warga Indonesia agar koperasi di Negara ini menjadi lebih maju agar keadaan koperasi saat ini tidak lagi “hidup segan,mati tak mau” yang artinya koperasi yang berjalan lamban tanpa adanya perkembangan untuk maju dan lebih baik lagi.

Dan ada beberapa cara untuk memajukan Ekonomi Koperasi di Indonesia :
·         Merekrut  anggota yang berkompeten
Membuat koperasi lebih menarik sehingga tidak kalah dengan badan usaha lainnya. Dimulai dari keanggotaan koperasi itu sendiri, pertama merekrut anggota yang berkompeten dalam bidangnya. Tidak hanya orang yang sekedar mau menjadi anggota melainkan orang-orang yang memiliki kemampuan dalam pengelolaan dan pengembangan koperasi .
·         Meningkatkan daya jual koperasi dan melakukan sarana promosi
Untuk meningkatkan daya jual koperasi, membuat koperasi agar terlihat menarik supaya masyarakat tertarik ntuk membeli di koperasi mungkin dengan cara mengecat dinding koperasi dengan warna-warna yang indah, menyediakan AC,  ruangan tertata dengan rapi dan menyediakan pelayanan yang baik sehingga masyarakat puas. Dan tidak hanya itu, koperasi pun memerlukan sarana promosi untuk mengekspose kegiatan usahanya agar dapat diketahui oleh masyarakat umum seperti badan usaha lainnya salah satu caranya dengan menyebarkan brosur dan membuat spanduk agar masyarakat mengetahuinya. Dengan cara ini diharapkan dapat menarik investor untuk menanamkan modalnya di koperasi.
·         Menghimpun kekuatan ekonomi dan kekuatan politis
Kebijaksanaan ekonomi makro cenderung tetap memberikan kesempatan lebih luas kepada usaha skala besar. Paradigma yang masih digunakan hingga saat ini menitikberatkan pada pertumbuhan ekonomi yang ditopang oleh usaha skala besar dengan asumsi bahwa usaha tersebut akan menciptakan efek menetes ke bawah. Namun yang dihasilkan bukanlah kesejahteraan rakyat banyak melainkan keserakahan yang melahirkan kesenjangan. Dalam pembangunan, pertumbuhan memang perlu, tetapi pencapaian pertumbuhan ini hendaknya melalui pemerataan yang berkeadilan.Pada saat ini, belum tampak adanya reformasi di bidang ekonomi lebih-lebih disektor moneter, bahkan kecenderungan yang ada adalah membangun kembali usaha konglomerat yang hancur dengan cara mengkonsentrasikan asset pada permodalan melalui program rekapitalisasi perbankan.
PENUTUP
Dari sisi penjelasan yang sudah ada, dapat di simpulkan bahwa koperasi di indonesia kurang berkembang pesat. Karena pemerintah lebih mengutamakan dengan sistem ekonomi neoliberal. Sedangkan sistem ekonomi neoliberal sangat bertolak belakang dengan koperasi. Masalah yang di hadapi saat ini pada koperasi sebenarnya bisa di atasi dengan berbagai macam cara. Agar koperasi dapat berjalan dan berkembang dengan baik.
SUMBER       :
·         http://partaigerindra.or.id/2012/01/05/koperasi-hidup-segan-mati-tak-mau.html