PERBEDAAN
KOPERASI DI NEGARA KAPITALIS DAN SOSIALIS
PENDAHULUAN
Secara garis besar di
dunia ini pernah dikenal dua macam sistem ekonomi yaitu, sistem ekonomi liberal
atau sistem ekonomi kapitalis dan sistem ekonomi sosialis. Sistem ekonomi
kapitalis mengakui pemilikan individual atas sumber daya ekonomi atau
faktor-faktor produksi. Setidak nya
terdapat keleluasaan yang sangat besar bagi orang atau perorangan dalam atau
untuk memiliki sumberdaya. Kompetisi antar individu dalam memenuhi kebutuhan
hidup, persaingan antar badan usaha alam meraih keuntungan , sangat dihargai.
Tidak ada batasan atau kekangan bagi orang atau perorangan dalam menerima
imbalan atas prestasi kerjanya. Dalam sistem ekonomi sosialis sumber daya
ekonomi atau faktor produksi diklaim sebagai milik Negara. Sistem ini lebih
menekankan kebersamaan masyarakat dalam menjalankan perekonomian. Imbalan yang
di terima berdasarkan pada kebutuhan nya, bukan berdasarkan asa yang
dicurahkan.
ISI
Sistem ekonomi Kapitalisme adalah sistem perekonomian yang memberikan kebebasan secara
penuh kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan perekonomian seperti
memproduksi baang, manjual barang, menyalurkan barang dan lain sebagainya.
Dalam sistem ini pemerintah bisa turut ambil bagian untuk memastikan kelancaran
dan keberlangsungan kegiatan perekonomian yang berjalan, tetapi bisa juga
pemerintah tidak ikut campur dalam ekonomi. Dalam perekonomian kapitalis setiap
warga dapat mengatur nasibnya sendiri sesuai dengan kemampuannya. Semua orang
bebas bersaing dalam bisnis untuk memperoleh laba sebesar-besarnya. Semua orang
bebas malakukan kompetisi untuk memenangkan persaingan bebas dengan berbagai
cara.
Koperasi Kapitalis
Kapitalisme tidak memiliki suatu
definisi universal yang bisa diterima secara luas, namun secara umum merujuk
pada satu atau beberapa hal berikut:
Sebuah sistem yang mulai
terinstitusi di Eropa pada masa abad ke-16 hingga abad ke-19 – yaitu di masa
perkembangan perbankan komersial Eropa, di mana sekelompok individu maupun
kelompok dapat bertindak sebagai suatu badan tertentu yang dapat memiliki
maupun melakukan perdagangan benda milik pribadi, terutama barang modal seperti
tanah dan tenaga manusia, pada sebuah pasar bebas di mana harga ditentukan oleh
permintaan dan penawaran, demi menghasilkan keuntungan di mana statusnya
dilindungi oleh negara melalui hak pemilikan serta tunduk kepada hukum negara
atau kepada pihak yang sudah terikat kontrak yang telah disusun secara jelas
kewajibannya baik eksplisit maupun implisit serta tidak semata-mata tergantung
pada kewajiban dan perlindungan yang diberikan oleh kepenguasaan feodal.
Teori yang saling bersaing yang
berkembang pada abad ke-19 dalam konteks Revolusi Industri, dan abad ke-20
dalam konteks Perang Dingin, yang berkeinginan untuk membenarkan kepemilikan
modal, untuk menjelaskan pengoperasianpasar semacam itu, dan untuk membimbing
penggunaan atau penghapusan peraturan pemerintah mengenai hak milik dan
pasaran. Pengertian Lain dari Kapitalisme
Kapitalisme adalah suatu sistem ekonomi yang mengatur proses produksi dan pendistribusian barang dan jasa.
Kapitalisme adalah suatu sistem ekonomi yang mengatur proses produksi dan pendistribusian barang dan jasa.
Adapun kelemahan dan
kelebihan sistem ekonomi Kapitalis yaitu :
KELEBIHAN
SISTEM EKONOMI KAPITALIS
·
Lebih efisien dalam memanfaatkan
sumber-sumber daya dan distribusi barang-barang.
·
Kreativitas masyarakat menjadi tinggi
karena adanya kebebasan melakukan segala hal yang terbaik dirinya.
KELEMAHAN
SISTEM EKONOMI KAPITALIS
·
Tidak adanya persaingan sempurna. Yang
ada persaingan tidak sempurna dan persiangan monopolistic.
·
Sistem harga gagal mengalokasikan
sumber-sumber secara efisien, Karena adanya faktor-fsktor eksternal ( tidak
memperhitungkan yang menekan upah buruh dan lain-lain.
Sistem ekonomi sosialis adalah suatu sistem perekonomian yang memberikan kebebasan yang
cukup besar kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan ekonomi tetapi
dengan campur tangan pemerintah. Pemerintah masuk ke dalam perekonomian untuk
mengatur tata kehidupan perekonomian negara serta jenis-jenis perekonomian yang
menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara seperti air, listrik,
telekomunikasi, gas lng, dan lain sebagainya. Dalam sistem ekonomi sosialisme
atau sosialis, mekanisme pasar dalam hal permintaan dan penawaran terhadap
harga dan kuantitas masih berlaku. Pemerintah mengatur berbagai hal dalam
ekonomi untuk menjamin kesejahteraan seluruh masyarakat.
Koperasi Sosialis
Tampilan terpenting koperasi-koperasi sosialis adalah bahwa
mereka diciptakan oleh ideolog-ideolog sosialis non-Marxis dan oleh
gerakan-gerakan politik non-komunis. Mereka bukan hasil inisiatif pemerintah,
seperti dilakukan kolektif-kolektif komu¬nis, meskipun mereka mungkin didukung
oleh negara, dan mereka tidak mendorong satu perang revolusioner tetapi
lebih-kurang kedamaian di dalam satu sistem kapitalis. Acuan utamanya adalah
Kibbutz dari Israel, pengalaman desa Ujamaa di Tanzania, dan koperasi-koperasi
Mondragon di Spanyol.
Koperasi-koperasi sosialis ini masih ditandai perbedaan dari
koperasi-koperasi model Rochdale. Pertama, mereka mengoposisi pemilikan pribadi
dan praktek-praktek kapitalistik di dalam operasi-operasi mereka. Mereka
melayani multifungsional. Melnyk menggambarkan ini sebagai “komunitas-komunitas
koperasi betul-betul beroperasi pada prinsip-prinsip sosialis dalam satu
ling¬kungan non-sosialis.” Secara ideologis dia menempatkan mereka antara kolektif-kolektif
komunis dan koperasi-koperasi demokratik liberal.
Keberhasilan koperasi-koperasi Kibbutz dan koperasi-koperasi
buruh Mondragon dijelaskan dalam arti keberadaan mereka sebagai bagian integral
masyarakatnya, diterima sebagai pelopor untuk nasionalisme ketimbang
sosialisme, sementara menjadi suatu minoritas yang tidak mengancam sistem
kapitalis tetapi cukup besar untuk menjangkau imajinasi dan diterima komunitas
pendu-kungnya. Pandangannya adalah bahwa mereka mengembangkan satu keseimbangan
keberhasilan antara prinsip-prinsip beroperasi sosialis internal (di dalam) dan
realitas kapitalis eksternal (di luar) di mana mereka harus bersaing.
Kontradiksi dari koperasi-koperasi sosialis ini adalah bahwa sementara mereka
menciptakan model-model atraktif mereka tidak dapat lebih terintegrasi dari
sebuah minoritas di dalam bangsa. Dalam kata-kata Melnyk mereka “menunjukkan
dirinya sendiri menjadi sebuah individual ketimbang satu jawaban publik
terhadap kapitalisme.
Adapun ciri dari sistem
sosialis yaitu :
·
Lebih mengutamakan
kebersamaan.
·
Peranan pemerintah sangat
kuat.
·
Sifat manusia di
tentukan oleh pola produksi.
Adapun kelemahan dan kelebihan dan kelebihan dari sistem ekonomi
sosialis
KELEBIHAN SISTEM EKONOMI
SOSIALIS
·
Di sediakan nya
kebutuhan pokok.
·
Di dasarkan
perencanaan Negara.
·
Produksi dikelola oleh
Negara.
KELEMAHAN SISTEM EKONOMI
SOSIALIS
·
Sulit melakukan
transaksi
·
Membatasi kebebasan.
·
Mengabaikan pendidikan
moral.
PENUTUP
Dari sisi penjelasan yang
sudah ada, Dimana sistem
ekonomi liberal banyak di anut oleh negara-negara maju. Sistem ekonomi sosialisme
banyak di anut oleh negara-negara komunisme yang dalam sistem ini pemerintah
yang mengambil alih semua kegiatan perekonomian. Sedangkan sosialisme
pemerintah hanya mengatur tata kehidupan perekonomian Negara. Pada sistem
ekonomi yang dianut Indonesia adalah pada kedua makna yang terkandung dalam
keadilan social yang merupakan sila ke lima Pancasila, yakni prinsip pembagian
pendapatan yang adil dan prinsip demokrasi Pancasila. Kedua prinsip tersebut
sudah jelas bertolak belakang dengan sistem kapitalisme dan sosialisme.
SUMBER
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar